OTAK MANUSIA LEBIH CANGGIH DARI OTAK KOMPUTER
Pada masa lalu orang lebih
banyak mengandalkan otak kanan saja. Segala sesua diselesaikan dengan
menggunakan otak kanannya. Misal, ada orang yang sakit maka mereka mengambil
daun lalu dimasak dan airnya diminum, maka si sakit bisa sembuh. Ketika ditanya
alasannya? Jawabannya adalah “saya juga tidak tahu kenapa menggunakan daun itu,
tapi hati saya yakin dengan daun ini penyakit akan sembuh”. Itulah insting dan
kadang menjadi mistik. Jadi zaman dahulu orang pure menggunakan otak
kanannya, meski sekarang pun ada yang demikian.
Periode berikutnya ketika
ilmu terus pesat berkembang dan berkiblat kepada ilmu barat maka penggunaan
otak kanan mulai ditinggalkan diganti optimalisasi otak kiri. Maka dibangunlah
metode penelitian yang rumit, teori-teori yang detil, dan argumentasi ilmiah
tentang sesuatu. Sangat berbeda dengan periode sebelumnya. Dan di zaman itu
orang sangat fokus pada metode penelitiannya bukan pada penemuan itu sendiri.
Sehingga yang terjadi kemudian adalah orang menjadi budak industri, mereka
bekerja amat keras, lupa kebutuhan spiritual bahkan lupa membahagiakan diri
sendiri.
Maka era modern adalah era
dimana orang maju adalah orang dapat menyatukan kemampuan otak kanan dan kiri
secara seimbang.
Apa itu otak?
Otak terdiri dari berbagai
sel saraf, dan secara fisik organ ini berbentuk gumpalan, yang cendrung
berwarna kelabu. Dalam gumpalan ini mengalir milyaran arus listrik, yang
gunanya menyampaikan informasi, memberi perintah keseluruh tubuh, berupa gerak,
rasa, dsb. Arus listrik inilah yang membuat kita bergerak, melihat, merasa,
dsb. Sehingga ketika kita melihat huruf demi huruf, maka kita kemudian akan
mampu merangkainya menjadi sebuah kata yang bermakna dan seterusnya. Otak
inilah yang kemudian mengendalikan berbagai prilaku kita sehari-hari dalam
beraktivitas, baik yang pasif (seperti tidur), serta yang aktif (seperti
bekerja, berfikir, dsb).
Meski otak merupakan himpunan
beberapa sel, otak hanya bekerja dengan sel saraf. Sistem saraf inilah yang
menyampaikan informasi ke otak untuk diolah, ditafsirkan, kemudian dikembalikan
lagi menjadi perintah untuk berperilaku; ketika Anda menemukan sesuatu, maka
otak berusaha mencocokkannya dengan ingatan-ingatan yang dulu pernah terekam
dalam penyimpanan otak, dan jika hal itu lama kita temukan maka dahi kita pun
kemudian akan berkrenyit.
Otak
Kiri, Tekun Pasti Sukses
Secara umum otak kita terbagi
menjadi; otak besar, otak kecil, dan batang otak. Otak besar terbagi lagi
menjadi dua bagian (hemisfer) kiri dan kanan. Bagian kiri dan kanan memiliki
fungsi yang berbeda.
Bagian kiri berfungsi sebagai pusat
bahasa, dalam arti bekerja untuk hal-hal yang berkaitan dengan pengertian
bahasa verbal, dan pusat berpikir, pusat baca tulis, serta matematika (diatur
di pusat baca tulis itu juga). Ia lebih berperan dalam cara berpikir orang yang
matematis, cara bicara yang bagus, teratur, dan rapi. Minsalnya dalam hal
berpendapat yang berdasarkan logika.
Otak
Kanan, Santai Tapi Juga Sukses
Otak kanan secara struktural sama
dengan otak kiri, tetapi ada perbedaan fungsi. Otak kanan lebih banyak
berfungsi untuk kemampuan memahami dan menikmati melodi, musik, imajinasi,
kreativitas, instuisi, insting, dan fantasi. Termasuk di dalamnya memahami
hal-hal yang berbau religius dan mistis.
Bakat olah raga seperti atletik,
senam, renang, menunjukkan otak motorik kiri yang bekerja bagus. Hal ini
mungkin terjadi oleh pengaruh faktor genetik, yaitu untuk otot-otot motorik
tertentu ia lebih terampil. Selain itu juga dipengaruhi oleh stimulasi
lingkungan sejak kecil. Maksudnya, ia sudah sering melatih menggunakan
otak-otaknya sejak kecil, otak yang mengatur gerakan ototnya itu juga ikut
berkembang.
Mengap
Harus Seimbang?
Perlu dipahami bahwa dalam otak,
semua lobus itu bekerja secara berkaitan dan otak sama pentingnya, walau
masing-masing mempunyai fungsi yang khusus, tapi itu semua harus dujalankan
bersama-sama dengan yang lain. Kedua bagian otak itu memang berbeda fungsinya tapi sehari-hari mestinya bekerja
sama dengan serasi dan integratif. Bayangkan, jika hanya otak sebelah kiri saja
yang bekerja, maka tidak aka nada warna kehidupan dari orang tersebut monoton.
Jadi, amat salah jika dikira ketika otak kanan bekerja, saat itu otak kiri
nganggur atau sebaliknya.
Di antara otak sebelah kiri dan
kanan terdapat korpus kolosum. Bagian inilah menghubungkan kedua bagian otak
itu. Jika kerjanya serasi, maka orang tersebut bisa menggunakan kedua bagian
otaknya secara seimbang. Jika Anda menggunakan keduanya secara benar, maka Anda
adalah orang yang cerdas dan mempunyai hati nurani.
Kebanyakan orang tua beranggapan
bahwa anaknya pintar jika mereka pandai berhitung, membaca dan menulis. Anak
yang pandai dalam urusan seni dianggap tidak intelek, bodoh, dan tidak ilmiah.
Anggapan ini tentulah keliru.
Pendidikan di Indonesia seakan-akan
lebih menitikberatkan pada fungsi otak kiri. Para siswa dituntut harus pintara
dalam ilmu berhitung, membaca dan menulis. Mereka harus mengerjakan tugas-tugas
berhitung dan menghafal, bahkan ada yang pada sore harinya harus mengikuti les
tambahan pelajaran.
Untuk menyeimbangkan kecenderungan
dominasi dari otak kiri, perlu dimasukkan musik, seni, estetika atau hal lain
yang berhubungan dengan otak kanan dalam pengalaman belajar dan kehidupan anak.
Semua itu menimbulkan emosi positif yang membuat otak lebih efektif. Emosi yang
positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang mengarah kepada keberhasilan.
Jika tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa aktivitas otak kanan
dalam kehidupan anak Anda.
Jika Otak Anda Kurang Maksimal, Mungkin Ini Sebabnya
Sebagaimana dikutip dari
situs Healthmad, berikut 10 hal yang harus kita minimalisir agar otak
kita tetap cemerlang.
1. Sering
tidak sarapan pagi. Jangan sepelekan sarapan. Orang yang tidak sarapan pagi
akan memiliki kadar gula yang rendah. Ini akan membuat otak kekurangan gizi
yang cukup untuk dipakai belajar. Kurangnya suplai gizi di pagi hari akan
membuat kemampuan otak cepat menurun.
2. Makanan
dengan porsi berlebihan. Sebaliknya jika sering makan (waktu apa saja) secara
berlebihan akan mengeraskan pembuluh darah yang ada di otak ini akibatnya dapat
menurunkan kekuatan mental.
3. Merokok.
Merokok memberi banyak kerugian pada manusia. Untuk otak, merokok bisa
menyebabkan otak menyusut dan memicu penyakit pikun (Alzheimer). Sel-sel saraf
akan menyusut pada bagian hippocampus dan korteks depan yang berfungsi
menyimpan memori.
4. Konsumsi
gula yang berlebih. Hati-hati juga dengan terlalu banyak makan yang manis-manis
atau gula. Ini akan mengganggu proses penyerapan protein dan gizi sehingga
tubuh akan mengalami malnutrisi (kekurangan gizi) dan akhirnya mengganggu
perkembangan otak. Jangan biasakan minum yang terlalu manis atau sering-sering
makan permen.
5. Polusi
udara. Otak adalah penyalur energi tersebut bagi tubuh. Karena itu tidak salah
jika otak merupakan organ yang paling banyak memerlukan oksigen. Maka menghirup
udara yang penuh polusi akan mengurangi suplai oksigen ke otak dan akhirnya
mengurangi efesien otak dalam bekerja.
6. Kurang
tidur. Tidak boleh tidur terlalu banyak dan tidak boleh tidur terlalu sedikit.
Karena tidur membuat otak beristirahat. Kekurangan tidur secara terus menerus
sama saja membunuh sel otak perlahan-lahan karena otak dipaksa tetap on padahal
ia sedang butuh istirahat.
7. Menutup
kepala saat tidur. Tidur dengan cara demikian akan meningkatkan konsentrasi
karbondioksida ke otak. Saat bernafas dengan kepala tertutup, karbondioksida
dari hasil bernafas akan masuk kembali ke tubuh dan ini sangat berbahaya.
8. Memaksakan
diri bekerja saat sakit. Sakit adalah masa tubuh kita melakukan pemulihan atas sesuatu
yang tidak beres, dan otak sangat berperan di sini. Maka jangan memaksakan otak
bekerja terlalu berat. Ini sangat tidak baik dan bisa merusak otak.
9. Jarang
bicara. Percakapan akan membantu seseorang untuk terus mengaktifkan sel-sel
otak, apalagi percakapan yang ilmiah atau ‘agak berat’ bukan percakapan kosong.
Orang yang jarang berbicara akan membiarkan banyak sel otaknya mati
perlahan-lahan karena tidak pernah mengaktifkan.
Jarang merangsang pikiran. Rangsanglah otak untuk selalu berpikir. Karena ini sangat baik untuk melatih otak, sel-sel otak yang tidak berkembang akan segera mati. Untuk itu kita bisa melakukannya dengan membaca, menulis, diskusi, mendengar ceramah atau pidato, atau mengisi TTS, dan game-game yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar