Kamis, 07 Agustus 2014

Gencatan Senjata Israel Palestina

Gencatan Senjata Israel - Palestina di Ujung Tanduk

 


Hasil perundingan gencatan senjata Israel - Palestina belum menemukan hasil yang signifikan terkait upaya gencatan senjata untuk menuju kesepakatan damai. Delegasi Israel telah menawarkan gencatan senjata, namun gencatan senjata tersebut di tolak oleh kelompok Hamas dengan alasan belum adanya kesepakatan tuntutan. Upaya terus mendudukan kedua belah pihak terus dilakukan oleh pemerintah Mesir agar kedua belah pihak yang bertikai bisa terus melanjutkan perundingan tanpa buru dan bisa mewakilkan aspirasi kedua pihak.

Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama menekankan kedua pihak yang bertikai agar lebih fleksibel mengaspirasi tuntutannya. Pernyataan Obama sengaja ditujukan untuk menekan delegasi Israel untuk menghentikan blokade terhadap Gaza, namun Obama juga menegaskan tidak bersimpati kepada Hamas. Penghentian blokade Gaza oleh Israel adalah syarat utama yang dituntut oleh Hamas, agar penduduk Gaza bisa mendapatkan pasokan makanan, minuman dan obat obatan dari pihak luar.

Sekjen PBB, Ban Kimoon menyerukan pentingnya arti perundingan damai Israel - Palestina, penderitaan dan penghancuran di Gaza harus segera dihentikan dan harus diakhiri. Sekjen PBB mengajak seluruh pemimpin dunia ikut memantau proses perundingan damai Israel - Palestina, hal ini penting untuk menghintikan perang agar tidak terus berlanjut.

Pembahasan pembukaan blokade Gaza mengalami dilema di pihak Israel akibat tekanan dari pihak Barat yang selama agresi militer banyak mengecam Israel. Alasan Israel meluluhlantakkan Gaza yaitu untuk menghancurkan terowongan terowongan yang dibuat oleh kelompok Hamas yang dijadikan sebagai jalur untuk memasok senjata bagi pejuang pejuang Palestina.

Sementara itu (7/8), dukungan terhadap delegasi Hamas ditunjukkan oleh warga Palestina dengan cara berpawai meneriakkan perlawanan terhadap Israel. Ratusan warga Palestina turun ke jalan jalan untuk menuntut kelompok Hamas agar terus melakukan perang perlawanan terhadap Israel, tidak ada damai bagi Israel, kedamaian akan tercipta apabila Israel hengkang dari tanah Palestina.Mereka meneriakan dukungan terhadap delegasi Hamas untuk terus menuntut pembukaan blokade Gaza.

Perang di Gaza yang telah berlangsung selama empat pekan telah memakan banyak korban jiwa, dari pihak Palestina 1920 an warga sipil yang tewas, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak anak, sementara dari pihak Israel sebanyak 72 orang tewas, 67 orang diantaranya tentara Israel.

Hingga saat ini kedua belah pihak masih bersikeras atas tuntutannya masing masing dan proses perundingan dapat terancam tidak menemui kata sepakat. Tuntutan Israel agar Hamas meletakan senjata baru Israel akan membuka blokade terhadap Gaza, sementara itu tuntutan Palestina, agar Israel segera membuka blokade terhadap Gaza tanpa harus meletakkan senjata. Kedua tuntutan inilah yang bakal menemui jalan buntu untuk memulai kesepakatan damai antara Israel - Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar